Yang, aku hamil..!!!

Sore itu, seperti biasa, sepulang kerja Aku selalu mampir ke rumah Intan, entah untuk makan bareng, atau sekedar ingin bertemu tapi lebih sering hanya untuk beristirahat, menghindar dari macetnya jalanan ibu kota, yang bisa membuat perjalanan menjadi dua kali lamanya. Sore itu mendung sedang menghiasi langit senja, ketika sampai di rumahnya aku langsung masuk ke ruang tengah, dengan wajah lelah aku duduk lemas di sofa panjang ruangan itu. Aku memang sudah lama mengenal Intan dan keluarganya, jadi melihat pemandangan -aku tertidur di sofa- sudah menjadi hal biasa. Mungkin karena orang tuanya yang juga pekerja, jadi bisa merasakan lelahnya bekerja dan bermacet-macet ria di jalanan.

Hujan pun turun mengiringi tidurku, di dampingi Intan yang dengan sabar menemani di pojokan sofa sambil sesekali mengelus rambutku yang sudah berantakan, membuatku cepat terlelap. Hari itu orangtua Intan pulang larut karena akhir bulan memberikan pekerjaan ekstra buat mereka. Ketika terbangun, aku bisa melihat Intan sedang menyiapkan sesuatu di meja makan, kebetulan pikirku, perut ini sudah meronta-ronta minta diisi. Intan kemudian menghampiriku dengan senyuman menghiasi wajahnya, cantik, hanya itu yang terlintas ketika melihatnya mendekat. Setelah berbincang dan bercanda sebentar, Intan mengajakku ke ruang makan, dan tentu saja aku tidak menolaknya. Hmm, ayam goreng, menu kesukaanku, langsung saja aku makan dengan lahap, tapi belum sampai sendok ketiga, Intan menghapiriku dan berdiri tepat di sebelahku, aku spontan menoleh ke arahnya, dengan wajah serius dia berkata lirih,
"Yang, aku hamil.."

Aku pun batal memasukkan sendok ketiga itu ke mulutku yang sudah terbuka, "Ha" nada suaraku sedikit meninggi, tidak percaya akan apa yang ku dengar, dengan alis yang masih tinggi, aku menunggu Intan mengulangi kata-katanya. "Ak hamil.." Intan mengulanginya pelan..

Aku kemudian berdiri dan memandangnya tajam. "Kamu yakin?" tanyaku agak ragu.
Dia memicingkan matanya, terkesan emosinya meningkat, aku mendekat dan Intan menyodorkan sesuatu mirip pensil putih tapi pipih.


Alat test kehamilan itu menunjukkan dua garis berwarna merah, entah apa artinya, aku hanya bisa kembali terduduk lemas kehilangan nafsu makan.....


==================o0o==================


Banyak kejadian serupa atau mungkin sedikit berbeda cara penyampaiannya, begitu banyaknya berita seperti diatas yang membuat kita langsung berpikiran negatif terhadap kedua pasangan tersebut, bukan saatnya menyalahkan mereka, bukan juga menceramahi dengan wejangan-wejangan yang sudah kadaluarsa, karena sudah terjadi, yang kita perlu lakukan adalah mensupport orang-orang seperti itu, agar tidak salah lagi mengambil keputusan. Dan alangkah baiknya bila kita bisa belajar dari pasangan tersebut, mereka telah memberikan pelajaran berharga.
'Live must go on'

NB. Cerita ini hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan nama dan tempat hanya ulah iseng penulis saja




21 comments:

  1. setuju, hidup memang ga boleh stuck hanya karna satu masalah saja..

    ReplyDelete
  2. @ clara : iya, pa lg menghakimi :D

    ReplyDelete
  3. dikirain crita mas gusti ~_~

    tp bnr,byk yg ngejudge kl lyat situasi ky gini @_@

    setujuu LIFE MUST GO ON..~_~

    ReplyDelete
  4. setuju banget... tak ada gunanya mempermasalahkan hal-hal yang uwdah terlanjur terjadi...

    ReplyDelete
  5. Haaaahhhh Bli Gusti Hamil??? apaaa??? apaaa??? *sinetron banget*

    ReplyDelete
  6. hhmmpphh, andai saja semua orang seperti gusti,, :) hehhehe

    ReplyDelete
  7. ooooo ngunu toh ... kirain gusti sebagai yank .. pas tau ada tulisan "batal memasukkan sendok ketiga itu ke mulutku yang sudah terbuka " bukan gusti banget yak ...wah wah wah ... ga jadi wah deh :D ..

    ReplyDelete
  8. weik?
    kaget...
    kirain kisahnya ndiri, heu...

    ReplyDelete
  9. @ miss Rinda : heheh..bukan lah, saya anak baik2 hahaha...

    @ieyaz : yup, mending cari solusi :D

    @anyindia : hihihi...

    @itik : iya nich, itik hrs tanggung jawab.. *lho..

    @ kristiyana : ha, emang knp dgn diriku :p

    @ ayis : awh wah wah...

    @ rosanakmami : amit2.. >.<

    ReplyDelete
  10. daniledan like this (pake jempol)

    ReplyDelete
  11. eh aku kira beneran ceritanya :p

    ReplyDelete
  12. @ daniledan : makasi jempol'a hahaha...

    @ ria : untung boongan yak :p

    ReplyDelete
  13. Ha.. Bisa aja .. kirain kisah nyata mas Gusti. tapi narasinya mantabs loh mas ...

    ReplyDelete
  14. semoga dengan cerita ini gag ada yang ngalamin kayak gitu..;)

    ReplyDelete
  15. Walaupun ini fiksi tapi realitanya ada. Karena fiksi terinspirasi dari pengalaman atau fakta. *sok tau*

    ReplyDelete
  16. yg sudah terjadi kata orang bukan ut dipermasalahkan, tp dicariin solusii

    ReplyDelete
  17. @ syahida : hehe.. makasi..
    @ tk.colong : moga2 aja.. :)
    @ modif.mtr : baru tuch kaya'a hihihi...
    @ anggi : yup, diangkat dr kisah nyata haha..
    @ MC : tuuuullll.... tumben bener hahaha...

    ReplyDelete
  18. penggalan kisah yg apik ... ^^

    ReplyDelete