Jenglot part III

Prakata : sebelumnya, mohon maaf yang sebesar-besarnya bagi yang sudah sudi mampir (mirip ma nama desa) dan berkunjung, meninggalkan jejak bahkan award, dari follow sampai blog ini naik PR'a. Ada award yang terlewat (maaf beribu maaf..) Karena kesibukan yang luar binasa, ada hal-hal yang harus di korbankan.. Dan akhirnya saya hadir kembali, meramaikan dunia perblogeran Indonesia (halah)....

Kali ini ga tanggung-tanggung, Team Jenglot Osteophorosis keliling kota, dari Gombong, Jogja sampai Semarang di santroni. Sekalian menghabiskan liburan panjang (yang emang sengaja di atur) Tujuan utama sich memang dalam rangka menghadiri pernikahan teman kantor di Gombong, tapi namanya Team Jenglot -team paling jail sedunia- bisa saja memanfaatkan waktu semaksimal mungkin. Sampai pagi hari di Gombong bahkan sebelum acara pernikahan di mulai, Team Jenglot yang hanya di personilkan oleh 8 orang (1 orang baru dan 2 orang absen) menghabiskan waktu di rumah seorang keluarga anggota Jenglot yang amat sangat jarang pulang

rapat Jenglot

@ malioboro, ngopi joss

Setelah menghabiskan makanan waktu sejenak di tempat pernikahan akhirnya kami pamitan untuk melanjutkan perjalanan bebas ke arah Jogja. Di Jogja kita beristirahat di tempat salah satu keluarga anggota Jenglot, di suguhi hidangan yang mantabs, maaf tidak ada dokumentasinya karena smua sudah kelaparan
Malam harinya kita meluncur ke arah Malioboro untuk sekedar menikmati suasana malam ditemani kopi joss, setelah cukup menikmati suasana malam kota Jogja kita meluncur ke alun-alun kota Jogja yang di tengahnya terdapat 2 pohon yang sudah sangat tua, konon katanya yang bisa berjalan lurus diantara 2 pohon tersebut sambil mata tertutup, mendapatkan kemudahan dalam manjalani hidup. Kita pun berniat mencobanya, dan hasilnya tentu saja tidak ada yang mampu melewatinya, namanya juga team paling jail sedunia dosanya banyak tak terampuni

Lanjut jalan ke Semarang, melihat jam tangan masih jam 22.00 tapi jalanan sudah sepi, isenk melirik jam di HP sudah menunjukkan 00.00 Ternyata selama berada di alun-alun Jogja jam tangan saya tidak bergerak sedetikpun. Dan ketika di periksa sampai sekarang tidak ada masalah pada jam tangan saya.. Hmm, aneh.. Tiba di kota Semarang, lagi-lagi kita merepotkan salah seorang anggota Team jenglot, Menghabiskan waktu sambil beristirahat menunggu pagi dan merencanakan kunjung selanjutnya.

Semarang, kota yang panas, kita memutuskan untuk mengunjungi Lawang Sewu, dari siang sampai sore berkeliling di gedung yang terbilang angker.

Mejeng @ Lawang Sewu

@ salah satu pintu Lawang sewu

Mejeng lagi di tangga masuk penjara bawah tanah

Masih banyak cerita-cerita menarik tentang jenglot dan kunjungan ke Lawang Sewu, mungkin di post'an berikutnya (entah kapan) bisa di bahas tentang Lawang Sewu.
Tapi bukan Team Jenglot namanya jika tidak dari sekarang sudah merencanakan perjalanan bulan depan, Mei, akan kemanakah Team Jenglot Osteophorosis berkunjung??
Mungkin ke kota kamu, siapa tau klo liat orang-orang narsis yang mirip-mirip Team Jenglot Osteophorosis di kota kamu, itu berarti kita sudah menjelajahi kota kamu...
Waspadalah, jenglot is in your town....